Selasa, 25 Oktober 2016

PENGENALAN JARINGAN

Subnetting

Subnetting adalah suatu cara yang digunakan untuk mencacah suatu jaringan ip ke jaringan yang lebih keci atau sub jaringan. Hal ini dapat dianalogikan dengan kumpulan rumah didaerah pedesaan yang ditengahnya terdapat jalan utama dan ada beberapa gang kecil. Coba lihat gambar yang saya dapat dari http://romisatriawahono.net/.
Dari gambar tersebut terdapat sebuah jalan besar, ada 3 gang, beberapa rumah, dan disetiap gang terdapat ketua RT. Disini sebuah subnet dianalogikan sebagai sebuah gang, dan network adalah sebuah jalan besar, ketua RT sebagai broadcast addres yang memiliki tugas untuk membagikan informasi ke  host,  yang digambarkan dengan sebuah rumah.
Untuk membedakan mana yang menjadi gang atau subnet, rumah atau host, dan ketua RT atau broadcast address. Maka kita gunakan subnet mask, namun sebelum kita membahas apaitu subnet mask maka perlu diketahui terlebih dahulu pembagian class pada IP address, perhatikan tabel berikut.
CLASS
OKTET PERTAMA
SUBNET MAS DEFAULT
PRIVATE ADDRESS
A
1-127
255.0.0.0
10.0.0.0-10.255.255.255
B
128-191
255.255.0.0
172.16.0.0-172.31.255.255
C
192-223
255.255.255.0
192.168.0.0-192.168.255.255

Karakteristik  IP address Kelas A
IP address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama berikan angka 0 sampai dengan 127.


Karakteristik IP Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 0
NetworkID :8 bit
HostID :24 bit
Bit Pertama : 0 -127
Jumlah : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah IP : 16.777.214
Misalnya IP address 120.31.45.18 maka
Network ID = 120
HostID = 31.45.18
Jadi IP di atas mempunyai dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120

karakteristik address Kelas B

IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikasan angka 10 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari 128 – 191.
Karakteristik IP Kelas B
Format : 10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit Pertama : 128 -191
Jumlah Network : 16.320
Range IP : 128.1.x.x – 191.255.x.x
Jumlah IP : 65.532
Misalnya IP address 150.70.45.18 maka
Network ID = 150.70
HostID = 45.18
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 45.18 pada jaringan 150.70

Karakteristik  IP address Kelas C

IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari 192 – 223.
Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit

Bit Pertama : 192 - 223
Jumlah Netwok : 2.080.800
Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.x
Jumlah IP : 254 IP
Misalnya IP address 192.168.1.1 maka
Network ID = 192.168.1
HostID = 1
Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1
Kelas IP address lainnya adalah D dan E, namum kelas IP D dan E tersebut tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal namum digunakan untuk IP multicasting dan untuk experimental.
Untuk selanjutnya akan saya jelaskan bagaimana cara menghitung subnetting pada IP kelas c yang paling sering digunakan.
IP address nya 192.128.64.224 /26
192
128
64
224
IP address
1100000
10000000
01000000
1110000
Dalam biner
11111111
11111111
11111111
11000000
Di AND kan dengan 1X26 digit
192
128
64
192
hasil
Pada bagian yang digaris bawah diatas menunjukkan jumlah digit subnet yang dapat digunakan dalam bilangan biner.
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
     Jadi :
    Network ID 192.128.64.192
      Broadcast ID 192.128.64.255

Daftar pustaka:
https://id.wikipedia.org/wiki/Host_ID
http://romisatriawahono.net/2006/02/11/memahami-penghitungan-subnetting-dengan-mudah/
http://romisatriawahono.net/2006/02/10/memahami-konsep-subnetting-dengan-mudah/
http://www.cisco.com/c/en/us/support/docs/ip/routing-information-protocol-rip/13788-3.html