Selasa, 30 Agustus 2016

Sistem Bilangan

Sistem Bilangan
Dalam bab ini kita akan membahas tentang sistem bilangan yang digunakan dalam bahasa komputer yaitu bilangan biner (bilangan ini berbasis dua, yaitu 0,1) , bilangan oktal(bilangan ini ber-basis delapan, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7), bilangan desimal atau bilangan yang biasa kita gunakan se-hari hari (bilangan ini berbasis sepuluh, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9), dan bilangan hexadesimal(bilangan ini berbasis enam belas, yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9a,b,c,d,e,f).
Konversi Bilangan
Bilangan bilangan diatas masing masing memiliki basis nilai yang berbeda maka diperlukan suatu konversi bilangan agar daat menentukan nilai bilangan satu dengan bilangan yang lain misalnya 10 desimal bernilai sama dengan 13 oktal. Pada bab konversi bilangan ini saya akan membahas konversi bilangan dari desimal ke biner, oktal ke biner,  hexadesimal ke biner ,biner ke oktal, biner ke desimal, biner ke hexadesimal. Saya hanya membahas konversi menggunakan biner sebagai patokan konversi, karena saya menganggap cara ini paling mudah untuk dipahami dan diingat. Bilangan biner ini adalah bilangan bilangan yang dapat dikatakan paling penting dan paling dasar yang digunakan oleh perangkat komputer maupun mikroprosesor. Bilangan ini terdiri dari bilangan 1 (MSB- Most Significant Bit) dan 0(LSB-Least Significant Bit ).
1.      Konversi dari bilangan desimal ke bilangan biner (...(10) ke ...(2))
Cara mengkonversi bilangan desimal ke bilangan biner adalah dengan cara membagi 2 bilangan desimal serta menyimpan sisa dari setiap pembagian tersebut lalu membagi lagi bilangan hasil pembagian sampai hasilnya . Hasil dari konversi adalah sisa dari setiap pem-bagian dan angka hasil konversi dimulai dari sisa yang paling akhir ke sisa yang paling awal. Lebih jelasnya lihat contoh soal dibawah ini.

150(l0) = .... (2)
150/2   = 75    sisa bagi 
0
75/2     = 37    sisa bagi 
1
37/2     =18     sisa bagi
 1
18/2     =9       sisa bagi 
0
9/2       =4       sisa bagi 
1
4/2       =
2        sisa bagi 0
2/2       =1        sisa bagi 0
Jadi hasil konversi 150 desimal ke biner adalah  1 0 0 1 0 1 1 0

2.      Konversi dari bilangan oktal ke bilangan biner (...(8)ke...(2))
Cara mengkonversi bilangan oktal ke bilangan biner adalah dengan cara memecah setiap satuan bilangan bilangan oktal (satu angka) menjadi biner (tiga angka). Untuk lebih jelasnya lihat contoh dibawah ini.
            256(8)=...(2)
2
5
6
Oktal (8)
0 1 0
1 0 1
1 1 0
Biner (2)
            Jadi hasil konversi 256 oktal ke biner adalah  0 1 0 1 0 1 1 1 0
3.      Konversi dari bilangan hexadesimal ke bilangan biner (...(16)ke...(2))
Cara mengkonversi bilangan hexadesimal ke bilangan biner hampir sama dengan bilangan oktal ke biner adalah dengan cara memecah setiap satuan bilangan hexadesimal (satu angka) menjadi biner(empat angka). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini.
B29(16)=...(2)
B
2
9
Hexadesimal (8)
1 0 1 1
0 0 1 0
1 0 0 1
Biner (2)
             
Jadi, hasil konversi B29 hexadesimal ke biner adalah  1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1

4.      Konversi dari bilangan biner ke bilangan desimal (...(2)ke...(10))
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan cara mengalikan satu persatu bilangan bilangan biner dengan 2 pangkat 0, 2 pangkat 1, dst. Dimulai dari angka paling kanan kekiri lalu hasil perkalian tersebut dijumlah. Lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini.
            1 1 1 0 0 1 1 0 1 1(2)=...(10)
Biner
Dikali dengan
Desimal
1
29 (512)
512
1
28 (256)
256
1
27 (128)
128
0
2(64)
0
0
25 (32)
0
1
24 (16)
16
1
23 (8)
8
0
2(4)
0
1
21 (2)
2
1
20 (1)
1
Jumlah
923
Jadi, hasil konversi 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 biner ke desimal adalah 923
5.      Konversi bilangan biner ke bilangan oktal
Cara mengkonversi bilangan biner menjadi bilangan oktal adalah dengan memisah misah bilangan biner masing masing 3 angka atau kebalikan dari oktal ke biner. Dengan memisah mulai dari sisi kiri ke kanan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini.
            0 1 0 0 1 1 1 1 1(2) = ...(8)
0 1 0
0 1 1
1 1 1
Biner (2)
2
3
7
Oktal (8)
            Jadi, hasil konversi  0 1 0 0 1 1 1 1 1 biner ke oktal adalah  237
6.      Konversi bilangan biner ke hexadesimal
Cara mengkonversi bilangan biner menjadi bilangan oktal adalah dengan memisah bilangan biner masing masing 4 angka atau hampir sama dengan biner ke oktal namun untuk hexadesimal pemisahannya 4 angka. Agar lebih jelas perhatikan contoh dibawah ini.
1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1(2)=...(8)
  
1 1 0 0
1 1 0 1
0 1 1 1
Biner (8)
C
D
7
Hexadesimal (2)
Jadi, hasil konversi 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 biner ke hexadesimal adalah CD7.

Apabila menginginkan untuk mengkorvesikan dari bilangan hexadesimal oktal maka bilangan hexadesimal dapat dikonversi melalui biner terlebih dahulu kemudian baru diubah ke oktal.
 One’s Complement dan Two’s Complement
One’s complement dan two’s complement adalah dua sistem penomoran yang digunakan untuk menyatakan sebuah bilangan biner yang bernilai negatif .
1.      One’s Complement
Cara menggunakan sistem one’s complement  adalah dengan langsung membalik nilai setiap bit biner. Namun sistem ini memiliki kelemahan yaitu menyatakan bahwa nilai 0 dapat bernilai positif namun juga bisa negatif.

Biner
Desimal
0
00011
-3
0
00010
-2
0
00001
-1
0
00000
-0
1
11111
0
1
11110
1
1
11101
2
1
11100
3
Dari tabel tersebut terluhat bahwa terdapat dua angka 0 yang agak mem bingungkan oleh karena itu dibuatlah sistem two’s complement. Cara menghitung menggunakan rumus one’s complement seperti pada contoh dibawah ini.
-10(10)=1010
1
0101
Angka 1 pada kolom pertama menandakan nilai negatif
 
Hasil dari  -10 desimal menggunakan one’s complement adalah
1
0101
2.      Two’s Complement
Cara menggunakan sistem two’s complement adalah dengan menurunkan setiap nilai dari bit mulai dari bit paling kiri sampai bit bernilai 1. Setelah itu baru dibalik atau not. Sistem ini digunakan untuk menyempurnakan sistem one’s complement.  Dalam sistem ini tidak ada angka 0 bernilai posotif ataupun negatif. Nilai 0 tetap nilai netral.

Biner
Desimal
0
00011
3
0
00010
2
0
00001
1
0
00000
0
1
11111
-1
1
11110
-2
1
11101
-3
1
11100
-4
Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai 0 adalah nilai netral. Cara meng-gunakan rumus two’s complement adalah sebagai berikut.
-10(10)=1010
1
0110
Hasil dari -10 desimal atau negatif 1010 menggunakan rumus two’s complement adalah
1
0110

Penulisan Nilai Pecahan  Pada Bilangan Biner
Setelah kita mempelajari cara menulis bilangan biner yang bernilai negatif menggunakan one’s complement dan two’s complemen. Sekarang saya akan membahas bagaimana cara penulisan bilangan pecahan pada bilangan biner.
Pada dasarnya bilangan biner bila diurutkan akan seperti ini
24
23
22
21
20
0
2-1
2-2
2-3
2-4
16
8
4
2
1
0
0,5
0,25
0,125
0,0625

  Untuk cara menuliskan angka pecahan pada bilangan biner adalah sebagai berikut
Operasi Penambahan dan Pengurangan Pada Sistem Bilangan
Sebelum saya membahas bagaimana cara menghitung pada sistem bilangan, perhatikan tabel dibawah ini terlebih dahulu.
Desimal(10)
Biner(2)
Oktal(8)
Hexadesimal(15)
0
0
0
0
1
1
1
1
2
10
2
2
3
11
3
3
4
100
4
4
5
101
5
5
6
110
6
6
7
111
7
7
8
1000
10
8
9
1001
11
9
10
1010
12
A
11
1011
13
B
12
1100
14
C
13
1101
15
D
14
1110
16
E
15
1111
17
F
Untuk dapat menambah dan mengurang suatu bilangan maka kita perlu mengetahui basis dari bilangan tersebut.
1.      Penambahan dan pengurangan pada bilangan biner
Bilangan biner adalah bilangan yang mempunyai basis nilai 2.  Maka dalam penjumlahan hanya ada angka 1 dan 0. Cara  menghitungnya sama dengan cara menghitung bilangan desimal hanya saja pada bilangan desimal memiliki basis 10.
Berikut adalah contoh soal penjumlahan dan pengurangan pada bilangan biner.
 
2.      Penambaha dan pengurangan pada bilangan oktal
Bilangan oktal adalah bilangan yang memiliki basis nilai 8. Cara menghitungnya sama dengan cara meng hitung bilangan desimal, namun hanya mampunyai nilai maksimal 7 dengan basis 8. Berikut adalah contoh soal penjumlahan dan penguranagan pada bilangan oktal.

3.      Penambahan dan pengurangan bilangan pada bilangan hexadesimal
Bilangan hexadesimal adalah bilangan yang mempunyai basis nilai 16. Cara menghitungnya juga sama dengan cara menghitung bilangan desimal namun memiliki nilai maksimal f atau 15 dengan basis 16. Berikut adalah contoh soal penjumlahan dan pengurangan pada bilangan hexadesimal.

Gerbang Logika
Gerbang logika atau logic gate adalah sebuah dasar dari sebuah rangkaian digital. Gerbang logika adalah sebuah rumus atau sistem yang digunakan untuk mengolah sebuah input untuk dieksekusi sesuai dengan sifat dari gerbang tersebut. Sistem ini menggunakan nilai high atau 1 dan low atau 0. Macam macam gerbang logika yaitu AND, OR, XOR, NOT, NAND, NOR, DAN XNOR.
Gerbang logika AND
Kondisi output gerbang AND akan bernilai high hanya jika kedua input bernilai high. Selain itu bernilai low.

Gerbang logika OR
Kondisi output gerbang OR akan bernilai high jika salah satu atau semua input bernilai high. Bila kedua input bernilai low maka output juga kan bernilai low.

Gerbang logika XOR
Kondisi output gerbang XOR (Exclusive-OR) akan bernilai high jika hanya salah satu input saja yang bernilai high. Bila kedua input bernilai sama maka output akan bernilai low.

Gerbang logika NOT
Gerbang logika NOT  merupakan gerbang logika kebalikan (inverse). Kondisi output akan bernilai high saat input bernilai low. Sebaliknya, saat input bernilai high output akan bernilai low.

Gerbang logika NAND
Gerbang logika NAND (Not-AND) merupakan gerbang logika kebalikan (inverse) dari AND. Kondisi output akan bernilai low hanya saat semua input bernilai high. Selain itu output akan bernilai high.

Gerbang logika NOR
Gerbang logika NOR (Not-OR)merupakan gerbang logika kebalikan(inverse) dari OR. Kondisi output akan bernilai high hanya saat semua input bernilai low. Selain itu output akan bernilai low.

Gerbang logika XNOR
Gerbang logika XNOR (Exclusive-Not-OR) merupakan gerbang logika kebalikan (inverse) dari XOR. Kondisi output akan bernilai high hanya saat semua input bernilai sama(high atau low), selain itu bila nilai input berbeda output akan bernilai low
  ini adalah tabel dari gerbang logika