Subnetting
Subnetting
adalah suatu cara yang digunakan untuk mencacah suatu jaringan ip ke jaringan
yang lebih keci atau sub jaringan. Hal ini dapat dianalogikan dengan kumpulan
rumah didaerah pedesaan yang ditengahnya terdapat jalan utama dan ada beberapa
gang kecil. Coba lihat gambar yang saya dapat dari http://romisatriawahono.net/.
Dari
gambar tersebut terdapat sebuah jalan besar, ada 3 gang, beberapa rumah, dan
disetiap gang terdapat ketua RT. Disini sebuah subnet dianalogikan sebagai
sebuah gang, dan network adalah sebuah jalan besar, ketua RT sebagai broadcast
addres yang memiliki tugas untuk membagikan informasi ke host,
yang digambarkan dengan sebuah rumah.
Untuk
membedakan mana yang menjadi gang atau subnet, rumah atau host, dan ketua RT
atau broadcast address. Maka kita gunakan subnet mask, namun sebelum kita
membahas apaitu subnet mask maka perlu diketahui terlebih dahulu pembagian
class pada IP address, perhatikan tabel berikut.
CLASS
|
OKTET PERTAMA
|
SUBNET MAS DEFAULT
|
PRIVATE ADDRESS
|
A
|
1-127
|
255.0.0.0
|
10.0.0.0-10.255.255.255
|
B
|
128-191
|
255.255.0.0
|
172.16.0.0-172.31.255.255
|
C
|
192-223
|
255.255.255.0
|
192.168.0.0-192.168.255.255
|
Karakteristik
IP address Kelas A
IP address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan
sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan
untuk jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama berikan angka
0 sampai dengan 127.
Karakteristik
IP Kelas A
Format :
0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit
Pertama : 0
NetworkID :8
bit
HostID :24
bit
Bit
Pertama : 0 -127
Jumlah :
126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Range
IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah
IP : 16.777.214
Misalnya
IP address 120.31.45.18 maka
Network
ID = 120
HostID =
31.45.18
Jadi IP
di atas mempunyai dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120
karakteristik address Kelas B
IP address kelas B terdiri dari
16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP
address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host tidak terlalu
besar. Pada 2 bit pertama berikasan angka 10 sehingga bit awal IP tersebut
mulai dari 128 – 191.
Karakteristik IP Kelas B
Format :
10NNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit Pertama : 128 -191
Jumlah Network : 16.320
Range IP : 128.1.x.x –
191.255.x.x
Jumlah IP : 65.532
Misalnya IP address 150.70.45.18
maka
Network ID = 150.70
HostID = 45.18
Jadi IP di atas mempunyai host
dengan nomor 45.18 pada jaringan 150.70
Karakteristik IP address
Kelas C
IP address kelas C terdiri dari
24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP
address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya
digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Pada 3 bit pertama
berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari 192 – 223.
Karakteristik IP Kelas C
Format :
110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Bit Pertama : 192 - 223
Jumlah Netwok : 2.080.800
Range IP : 192.0.0.x.x –
223.255.255.x.x
Jumlah IP : 254 IP
Misalnya IP address 192.168.1.1
maka
Network ID = 192.168.1
HostID = 1
Jadi IP di atas mempunyai host
dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1
Kelas IP address lainnya adalah D
dan E, namum kelas IP D dan E tersebut tidak digunakan untuk alokasi IP secara
normal namum digunakan untuk IP multicasting dan untuk experimental.
Untuk selanjutnya akan saya
jelaskan bagaimana cara menghitung subnetting pada IP kelas c yang paling
sering digunakan.
IP address nya 192.128.64.224 /26
192
|
128
|
64
|
224
|
IP address
|
1100000
|
10000000
|
01000000
|
1110000
|
Dalam biner
|
11111111
|
11111111
|
11111111
|
11000000
|
Di AND kan dengan
1X26 digit
|
192
|
128
|
64
|
192
|
hasil
|
Pada bagian yang digaris bawah diatas
menunjukkan jumlah digit subnet yang dapat digunakan dalam bilangan biner.
Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet
terakhir subnet Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan
dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host
per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Jadi :
Network ID 192.128.64.192
Broadcast ID 192.128.64.255
Daftar pustaka:
https://id.wikipedia.org/wiki/Host_ID
http://romisatriawahono.net/2006/02/11/memahami-penghitungan-subnetting-dengan-mudah/
http://romisatriawahono.net/2006/02/10/memahami-konsep-subnetting-dengan-mudah/
http://www.cisco.com/c/en/us/support/docs/ip/routing-information-protocol-rip/13788-3.html